Dirgahayu Indonesia, Kerja Bersama Mewujudkan Laut Masa Depan Bangsa
Kamis, 17 Agustus 2017 00:00:00
Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Ke-72 Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 2017, Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo menyelenggarakan Upacara Pengibaran Bendera Merah Putih di lapangan upacara kampus Politeknik KP Sidoarjo. Sebanyak 546 peserta upacara yang terdiri dari pegawai dan taruna serta Ibu Dharma Wanita Politeknik KP Sidoarjo mengikuti prosesi upacara dengan hikmat. Petugas upacara merupakan gabungan dari taruna dan pegawai dimana pasukan pengibar bendera merah putih dilaksanakan oleh 17 taruna sedangkan bertugas sebagai pemimpin upacara adalah pegawai pembina taruna.
Bertindak sebagai Inspektur Upacara adalah Plt. Pembantu Direktur II, IGP Gede Rumayasa Y, S.Pi, MP. Dalam amanatnya Gede Rumayasa membacakan Sambutan Menteri Kelautan dan Perikanan RI pada acara Hari Ulang Tahun Ke-72 Kemerdekaan Republik Indonesia. Berikut petikan sambutan Menteri Kelautan dan Perikanan, Ibu Susi Pudjiastuti;
Assalammualaikum Wr Wb
Selamat Pagi,
Salam Sejahtera Untuk Kita Semua
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan ridho-Nya, kita dapat bertemu pada Upacara bendera dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-72 Kemerdekaan Republik Indonesia, dengan tema “Indonesia Kerja Bersama”. Upacara peringatan Hari Ulang Tahun ke-72 Kemerdekaan Republik Indonesia yang kita selenggarakan tiap tahun ini merupakan wujud rasa syukur kita kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan Rahmat dan Karunia-Nya kepada bangsa Indonesia karena telah menjadikan Indonesia sebagai negara yang merdeka dan berdaulat. Selain itu, merupakan momentum yang tepat untuk mengingatkan kita kembali kepada jasa-jasa para pahlawan dan seluruh rakyat Indonesia di masa lalu yang telah mengorbankan jiwa, raga dan harta mereka demi sebuah cita-cita dan harapan untuk kehidupan yang lebih baik di masa depan bagi diri dan keturunannya melalui pintu gerbang kemerdekaan Indonesia.
Saudara-Saudara Sekalian,
Indonesia merupakan sebuah negeri yang dianugerahkan berbagai nikmat oleh Tuhan YME, salah satunya berupa luasnya wilayah laut dengan berbagai kekayaan dan potensi di dalamnya. Salah satu tugas dan kewajiban kita sebagai abdi negara adalah menjaga dan mengelola titipan nikmat tersebut dengan sebaik-baiknya dan dimanfaatkan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Sebagaimana tertulis dalam Pasal 33 ayat 3 UUD 1945 yang berbunyi “Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.”
Nenek moyang bangsa Indonesia telah memiliki peradaban dan budaya yang tinggi sejak masa Sebelum Masehi (SM), oleh karenanya telah dikunjungi oleh berbagai bangsa asing melalui jalur pelayaran di Laut. Zaman dahulu Indonesia telah memiliki pelabuhan laut dan pelabuhan sungai yang ramai dikunjungi kapal-kapal dagang dari negeri lain. Para pendahulu kita menyadari betul pentingnya kedaulatan maritim bagi bangsa Indonesia, sehingga mengeluarkan sebuah konsep tentang wilayah laut negara kepulauan Indonesia dalam Deklarasi Djuanda tahun 1957. Perjuangan bangsa Indonesia agar konsep Deklarasi Djuanda diterima dunia Internasional akhirnya berbuah hasil pada UNCLOS 1982 yang mengukuhkan Indonesia sebagai negara kepulauan yang berdaulat. Bahwa laut Indonesia merupakan pemersatu dan bukan pemisah negara, sehingga tercipta sebuah kedaulatan yang utuh bagi bangsa Indonesia dalam menentukan masa depannya.
Saudara-Saudara Sekalian,
Para pendahulu kita telah menunaikan kewajibannya dengan sangat baik, yang hanya mungkin berhasil dengan dukungan dan kerja sama seluruh rakyat Indonesia. Tugas kita hari ini adalah melanjutkan perjuangan para pahlawan terdahulu untuk membangun Indonesia dengan penuh tanggung jawab. Kementerian Kelautan dan Perikanan memiliki tanggung jawab terhadap sektor kelautan dan perikanan di Indonesia dan kita adalah bagian dari maju dan mundurnya sektor kelautan dan perikanan Indonesia.
Kementerian Kelautan dan Perikanan telah berupaya menjaga Sumber Daya Perikanan di Indonesia dengan mengeluarkan kebijakan yang mengatur tentang alat penangkapan ikan, cara penangkapan ikan dan berbagai kebijakan lain yang mungkin tidak populer. Tapi kita bekerja bukan untuk popularitas, melainkan untuk kesejahteraan rakyat Indonesia khususnya para nelayan itu sendiri. Terlihat dari adanya peningkatan Nilai Tukar Nelayan dari 108.24 di tahun 2016 menjadi 110.35 di Triwulan ke-II tahun 2017. Hal ini menunjukkan bahwa apa yang kita kerjakan selama ini sudah tepat, meskipun dalam melaksanakannya tidaklah mudah. Kita harus merapatkan barisan, saling bekerja sama, bahu-membahu dalam mengelola kelautan dan perikanan di Indonesia. Ke depan, kita akan mulai menekankan pada pengembangan sektor perikanan budidaya, agar dapat memproduksi pakan ikan sendiri dengan harga yang lebih murah.
Bukanlah hal yang mudah untuk mengeluarkan dan mengawal kebijakan yang tidak biasa di masyarakat. Namun jika hal tersebut untuk kepentingan rakyat Indonesia dan generasi di masa depan, maka kita harus tetap bahu membahu melaksanakan hal tersebut. Menyadarkan masyarakat akan pentingnya Perikanan yang Berkelanjutan memanglah tidak mudah. Namun, hendaknya seluruh masyarakat kelautan dan perikanan mulai dari nelayan, pembudidaya, stakeholder, dan berbagai unsur lainnya menyadari tentang pentingnya dan manfaatnya bagi anak cucu kita di masa depan. Hendaknya kita bahu-membahu, mengerjakan peran masing-masing sebaik mungkin dan bekerja sama menciptakan sebuah sinergi yang harmoni agar tercapai tujuan demi kemakmuran seluruh rakyat Indonesia.
Saudara-Saudara Sekalian,
Dalam kesempatan kali ini, Kementerian Kelautan dan Perikanan juga akan memberikan penghargaan Tanda Kehormatan yaitu :
- Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya bagi 874 orang pegawai yang telah mengabdikan diri untuk bekerja dengan kejujuran dan tanggung jawab selama 10, 20 dan 30 tahun.
- Tanda Kehormatan Satyalancana Wira Karya kepada 1 orang pegawai yang telah berjasa dalam memberikan darma baktinya yang besar kepada bangsa dan negara Indonesia dalam bidang tertentu khususnya bidang kelautan dan perikanan, sehingga dapat bermanfaat bagi lingkungannya, dan dapat dijadikan teladan bagi orang lain.
- Tanda Kehormatan Satyalancana Pembangunan kepada 1 orang pegawai yang telah berjasa kepada negara dan masyarakat untuk berupaya membangun sektor kelautan dan perikanan
- Saya ucapkan selamat kepada para penerima penghargaan, semoga menjadi motivasi untuk terus berbuat lebih dan bermanfaat bagi masyarakat.
Demikian amanat saya, semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan bimbingan, kekuatan, dan perlindungan-Nya kepada kita semua dalam melanjutkan tugas pengabdian kepada negara dan bangsa Indonesia tercinta. Akhir kata saya ucapkan “Dirgahayu Republik Indonesia yang ke-72”.
Wassalammualaikum Wr Wb
Jakarta, 17 Agustus 2017
Menteri Kelautan dan Perikanan RI
Ttd
Susi Pudjiastuti
Print PDF