Tiga Pilar KKP untuk mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim Dunia
Jum`at, 17 Agustus 2018 00:00:00
Civitas akademika Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo (poltekkpsda) menggelar upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia ke-73 di Lapangan Upacara Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo, Jumat (17/8/2018).
Dalam kesempatan tersebut, Direktur Politeknik KP Sidoarjo Dr. M. Hery Riyadi Allaudin, S.Pi, M.Si sebagai inspektur upacara.
Dalam sambutan seragam Kementerian Kelautan dan Perikanan yang disampaikan oleh Direktur Politeknik KP Sidoarjo mengatakan, HUT ke-73 RI tidak hanya menjadi momen peringatan bagi kita, namun menjadi saat yang tepat untuk merefleksikan kembali capaian yang telah diraih dan bersiap atas segala tantangan ke depan.
"Indonesia telah diberikan anugerah luar biasa sebagai negara kepulauan terbesar di dunia yang 2/3-nya adalah laut dan terdiri dari lebih 17.000. Tak berlebihan jika bangsa kita bercita-cita menjadi poros maritim dunia. Mengelola laut berkelanjutan untuk menjadikannya masa depan bangsa. Guna mewujudkan cita-cita mulia ini, pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan mengusung tiga pilar utama pembangunan kelautan dan perikanan, yaitu kedaulatan, keberlanjutan, dan kesejahteraan. ,"kata Susi Pudjiastuti Menteri Kelautan dan Perikanan dalam siaran persnya.
Sebagai bangsa yang merdeka kita harus menggencarkan pembangunan berbasis maritim sehingga cita-cita mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia dapat tercapai. Menjadi poros maritim dunia bukan hanya dimaksudkan pada letak Indonesia secara geografis yang berada di sentral pergerakan aktivitas maritim dunia. Lebih dari itu, kita menginginkan Indonesia dapat menjadi titik tolak kegiatan maritim yang dapat mendatangkan manfaat secara ekonomi bagi bangsa kita. Sudah seharusnya Indonesia kaya dan sejahtera dari lautnya.
"Berbagai bantuan juga terus digelontorkan, termasuk bantuan permodalan usaha sektor kelautan dan perikanan. Di bidang penangkapan ikan diberikan bantuan kapal dan alat tangkap serta asuransi nelayan. Di bidang budidaya diberikan bantuan benih dan pengembangan teknologi budidaya misalnya sistem bioflok. Bagi petambak garam diberikan bantuan dan bimbingan teknologi penggaraman. Tak hanya itu, program pelestarian laut dan kawasan pesisir juga terus digalakkan melalui perluasan area perlindungan laut, penanaman mangrove, pembangunan tanggul laut, dan pemecah ombak. Demikian halnya dengan pembangunan sumber daya manusia kelautan dan perikanan juga terus diupayakan melalui pendidikan, pelatihan, dan penelitian. Ini hanyalah sebagian dari upaya Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat Indonesia.," tambahnya.
Pada momentum bersejarah tersebut juga dirangkaikan dengan penyematan tanda kehormatan satyalencana kepada 5 PNS, untuk masa bakti 10 tahun 3 orang , 20 tahun 1 orang , dan 30 tahun 1 orang dan Pelantikan Senat Taruna Politeknik KP Sidoarjo Periode 2018/2019.
Print PDF