Dunia usaha penuh tantangan apalagi industry perikanan di bidang budidaya juga terus berkembang. Hal ini perlu disikapi dan dipersiapkan sejak dini dengan baik oleh taruna sebagai tenaga ahli madya professional yang nantinya akan mengelola sumber daya hayati kelautan dan perikanan. Tantangan dan peluang inilah yang diangkat dalam kuliah umum Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo bagi Program Studi Teknik Budidaya Perikanan (TBP) pada Selasa (18/02) di aula kampus.
Taruna Politeknik KP Sidoarjo harus siap menerima tantangan ketika memasuki dunia kerja karena sejak masa Pendidikan, taruna telah dilatih untuk menjaga kedisiplinan, menguatkan mental dan melatih fisik. Tidak hanya itu, komitmen atau kesungguhan menjadi suatu hal yang sangat diperlukan dalam dunia kerja yang selalu dinamis ini.
“Adakalanya seseorang bekerja tidak pada bidang yang dipelajarinya, namun dengan tekat yang kuat, kesungguhan dan terus belajar dari orang-orang hebat maka keberhasilan akan didapat”, ujar Ir. Purnomo saat memberikan motivasi dalam kuliah umumnya.
Purnomo yang merupakan lulusan jurusan pengolahan ikan telah membuktikan bisa sukses bekerja di Perusahaan Budidaya Perikanan hingga menjadi general manager dan menjadi pengusaha perikanan budidaya yang sukses.
Sektor usaha perikanan menurut Purnomo masih sangat terbuka luas, sepanjang pantai Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi terus tumbuh tambak ikan dan udang sehingga kebutuhan tenaga kerja terampil dalam budidaya perikanan sangat tinggi. Dan lulusan pendidikan tinggi vokasi seperti Politeknik KP Sidoarjo sangat diminati. Lulusan kampus ini harus siap bekerja dimana saja dan bisa bekerja dengan kesungguhan karena bukan tidak mungkin dengan pengalaman yang memadai maka bisa menjadi langkah awal membuka usaha sendiri.
Purnomo yang lebih banyak berbagi kiat-kiat sukses dalam menghadapi tantangan usaha ini memotivasi taruna agar mencanangkan cita-citanya setelah lulus dan merencanakan langkah-langkahnya sehingga kesuksesan yang ingin diraihnya semakin nyata. Selain itu pola pikir yang terbuka dan kreatif juga mutlak diperlukan selain keterampilan Bahasa asing serta penguasaan teknologi informasi.
“Jika ingin berhasil bangunlah optimisme dan jagalah kedisiplinan”, ujar Purnomo menutup kuliahnya.