Dukung Sumber Dodol Sebagai Desa Wisata Budidaya Ikan Koi

Selasa, 29 Maret 2022 00:00:00

Politeknik KP Sidoarjo melaksanakan bimbingan teknis kepada pembudidaya ikan di Desa Sumber Dodol Kec. Panekan Kab. Magetan dalam rangka pengabdian kepada masyarakat pada Senin (28/3) yang bekerja sama dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat & Desa Provinsi Jawa Timur.
Sebanyak 20 peserta hadir mengikuti materi yang disampaikan oleh narasumber Politeknik KP Sidoarjo yaitu Dr. Anna Fauziah dan Ir. Teguh Harijono, MP. Melalui sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, Politeknik KP Sidoarjo ikut mendorong agar Desa Sumber Dodol yang telah ditetapkan sebagai pilot project Desa Wisata Kabupaten Magetan ini terus tumbuh dan berkembang terutama pada sector perikanannya. Hal ini sejalan dengan kebijakan Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk menumbuhkan kampung budidaya perikanan untuk memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat dan mendorong pembangunan daerah.
Dalam bimbingan teknis tersebut Dr. Anna Fauziah menyatakan bahwa pilihan warga Desa Sumber Dodol untuk membudidayakan ikan sudah tepat. Dengan adanya sumber air bersih yang melimpah maka pengembangan sector perikanan sangat tinggi potensinya. Apalagi di desa ini telah melahirkan banyak pembudidaya ikan hias khususnya ikan koi yang turut menjadikan Jawa Timur sebagai penghasil ikan hias terbesar di Indonesia. Nilai ekspor ikan hias Indonesia pertahunnya mencapai 278 USD yang menjadikan negara ini menempati posisi 5 besar eksportir ikan hias dunia.
Dengan letak geografisnya yang berada di kaki Gunung Lawu, menjadikan Desa Sumber Dodol memiliki tanah yang subur untuk pertanian. Selain itu dengan adanya 11 sumber air bersih yang melimpah untuk PDAM, budidaya ikan hias dan ikan konsumsi ditambah pemandangan alam yang eksotik maka sudah selayaknya desa ini menjadi desa wisata. Apalagi para pembudidaya ikan koi di desa ini telah sering menjuarai kontes ikan koi di Jawa Timur maka bisa menjadi salah satu destinasi wisata yang menarik. Untuk itu diperlukan penataan dan pengelolaan agar potensi yang ada bisa menggerak ekonomi sector lainnya seperti restoran, penginapan dan seni budaya.
Penggunaan Probiotik
Kualitas lingkungan dan air di Desa Sumber Dodol masih sangat bagus untuk budidaya perikanan. Namun demikian para pembudidaya juga harus memahami bahwa factor internal dan eksternal lainnya yang dapat mempengaruhi media budidaya perikanan. Dengan memperhatikan 2 faktor tersebut maka dapat menghindarkan dari potensi permasalahan. Hal ini disampaikan Ir. Teguh Harijono, MP dalam paparannya saat menjadi narasumber dalam acara Belajar Berinovasi (Belanova) di Desa Sumber Dodol Magetan pada Senin (28/3).
Potensi permasalahan pada budidaya perikanan adalah munculnya penyakit ikan. Dalam pengendalian penyakit ikan, Ir. Teguh Harijono menyarankan agar melakukan pencegahan daripada pengobatan. Pencegahan dapat dilakukan melalui menggunakan air sumber yang berkualitas baik, memilih jenis pakan dan aplikasi pakan dengan tepat, mengatur padat tebar sesuai daya dukung lahan, aplikasi probiotik dan lain sebagainya.
Persiapan media budidaya sebelum dilakukan penebaran benih menjadi hal yang sangat penting karena media yang bagus akan menghindarkan tumbuhnya penyakit ikan. Namun dengan seiring berlangsungnya kegiatan budidaya ikan maka diperlukan perbaikan kualitas air akibat cemaran sisa pakan dan kotoran ikan, sehingga diperlukan probiotik. Probiotik adalah produk yang tersusun oleh biakan mikroorganisme hidup yang bersifat menguntungkan dan memberikan dampak bagi peningkatan keseimbangan mikroba pada lingkungan internal maupun eksternal hewan inang. Cara kerja probiotik tergantung dari jenis bakteri yang terkandung dalam probiotik tersebut. Namun pada dasarnya probiotik yang diaplikasikan dengan cara ditaburkan ke kolam memiliki tujuan sebagai bahan bioremediasi untuk menguraikan bahan pencemar yang berasal dari sisa pakan dan kotoran.
“Efektifitas pemakaian probiotik untuk memperbaiki kualitas air media budidaya, sangat tergantung pada komposisi bakteri (mikroba non patogenik) yang dikandung oleh probiotik tersebut, apakah cukup fungsional untuk mengatasi berbagai bahan pengotor air yang memang jenisnya sangat beragam”ujar Teguh Harjono.
Lebih lanjut Teguh menjelaskan bahwa Semakin beragam jenis bakteri yang dikandung suatu produk probiotik, diduga akan semakin efektif dalam mengatasi berbagai jenis pengotor yang masuk ke dalam air media budidaya ikan.
Pada kesempatan tesebut narasumber juga membawa contoh probiotik yang diproduksinya sendiri yang dikembangkan atas dasar pertimbangan bahwa bahan pencemar sangat beragam jenis dan sifatnya, sehingga diperlukan mikroorganisme yang beragam pula untuk dapat mengatasi limbah. Produk yang diberi nama Biotrent tersebut adalah probiotik yang berupa kultur campuran berbagai mikroorganisme yang mampu mengurai berbagai senyawa organik dan anorganik di dalam air limbah. Kandungan Biotrent adalah Mikroorganisme seperti Lactobacillus, Actinomycetes, Bakteri Nitrifikasi, Bakteri Pelarut Fosfat, Bakteri Fotosintetik, Zat Penghilang Bau dan Jamur Fermentasi.
Biotrent ini memiliki keunggulan yaitu lebih cepat mengurai bahan-bahan organik dan anorganik, mencegah bau dan menghambat pertumbuhan bakteri patogen. Selain pada media budidaya ikan, produk ini dapat dipakai untuk pertanian dan peternakan sehingga bagi masyarakat desa, produk ini sangat multi fungsi karena pada umumnya di desa masyarakatnya memiliki lahan pertanian, perikanan dan peternakan.
Print
PDF